Sayembara Tulisan:
”Pengalamanku di Thailand”
? 2009 Agia Raras Respati
Perjalanan saya ke Thailand pada tanggal 23-26 April 2009 sebenarnya
bukan untuk murni vacation. Semua berawal dari status saya sebagai
mahasiswa semester 6 di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Salah satu
mata kuliah yang saya ambil yaitu Pemasaran Internasional yang salah satu
dosennya adalah Bpk. Rhenald Kasali, saya dan teman-teman ditugaskan
observasi langsung ke lapangan untuk mendapatkan pengalaman bagaimana
sebenarnya pemasaran internasional di suatu negara. Disepakatilah bahwa
Thailand menjadi tujuan kami melakukan observasi.
Kami berangkat menuju Thailand menggunakan maskapai Singapore
Airlines dengan transit terlebih dahulu di Singapore. Sesampainya di bandara
Suvarnabhumi, kami disambut oleh tour guide lokal dan masing-masing dari kami berfoto dengan seorang gadis memakai baju tradisional Thailand. Pertama
kali melihat gadis ini dari jauh, yang terlintas di pikiran saya ”Wah ini wanita asli atau jadi-jadian?” karena yang saya ketahui banci-banci di Thailand
terkenal cantik-cantik layaknya wanita tulen. Eh, ternyata gadis tadi beneran wanita tulen. Hehe
Yang lumayan jadi perhatian saya, di sini banyak bis-bis bertingkat
yang juga kami pakai untuk tur kali ini. Senangnya... karena di Jakarta, saya
belum sempat merasakan naik bis bertingkat karena keburu “dimuseumkan”
oleh pemerintah. Jadi kali ini kesenangan saya berlipat deh.
Karena kami tiba ketika siang menuju sore hari, perut sudah mulai
keroncongan (padahal sebenarnya sudah diberi makan di pesawat, :p)
sehingga kami berangkat menuju restoran Royal Dragon yang konon terbesar di dunia. Sembari menunggu, kami sebagai ”dewasa nanggung” alias remaja
nggak, dewasa juga belum, berfoto-foto terlebih dahulu. Maklum walaupun
sudah bukan remaja lagi, masih boleh narsis dong. Haha.
Sayembara Tulisan: ”Pengalamanku di Thailand” 2009 Agia Raras Respati 1
>> Kompleks Royal Dragon yang besar, terbentang hingga bangunan tinggi berundak-undak
di belakang itu.
>> Rombongan kami disambut dengan atraksi flying fox. Tapi kok tulisannya salah ya..
>> Ternyata memang benar Royal Dragon adalah
restoran terbesar di dunia. Sayang saya tidak ikut foto
jadi saya pakai foto teman saya ini..
Sayembara Tulisan: ”Pengalamanku di Thailand” 2009 Agia Raras Respati 2
Setelah kenyang, saatnya belanja! Kami menuju Suan Lum Night
Bazaar, untuk belanja sekaligus melakukan observasi mengenai kondisi pasar
tersebut. Belanja di sini cukup menarik. Karena kendala bahasa, kami
berkomunikasi menggunakan kalkulator instead of kamus saku. Kok?? Para pedagang di sana masih bisa menggunakan bahasa Inggris dasar seperti ”This
is good,”, ”It’s already cheap,” dan sebagainya. Namun karena kami belum terlalu familiar dengan konversi Baht ke Rupiah, jadi kami agak
susah ”menerjemahkan” harga Baht ke dalam Rupiah. Alhasil beberapa dari
kami termasuk saya ke mana-mana membawa kalkulator untuk menghitung
kurs. Tawar-menawar pun kadang berlangsung cukup seru, maklum sebagai
mahasiswa ekonomi maunya mendapat benefit sebesar-besarnya dong, haha.
Di sinilah saya pertama kali mencoba naik tuk-tuk, kendaraan tradisional Thailand, saya menyebutnya blasteran bajaj+bemo. Dengan 35 Baht
saya dan dua teman lainnya mengitari kompleks pasar yang ternyata cukup
luas, sekaligus merasakan semilir angin malam Thailand untuk mengusir hawa
panas yang memang benar-benar cukup panas di sana.
>> Capai berbelanja di Suan Lum Night Bazaar.
Sayembara Tulisan: ”Pengalamanku di Thailand” 2009 Agia Raras Respati 3
>> Merasakan naik tuk-tuk untuk pertama kalinya.
Keesokan harinya, kami berangkat menuju Gems Jewelry, perusahaan perhiasan terbesar di Thailand. Observasi kedua pun dilakukan.
Tapi saya tidak beli apa-apa di sini menyadari keadaan kantong yang masih
harus disisihkan untuk oleh-oleh :(
>> Rombongan kelas Pemasaran Internasional berfoto di depan Gems Jewelry International
Manufacturer.
Perjalanan dilanjutkan ke Grand Palace. Di sini saya merasakan kentalnya kebudayaan Thailand dengan banyaknya arsitektur khas Thailand
pada stupa, candi, dan bangunan-bangunan lainnya.
Sayembara Tulisan: ”Pengalamanku di Thailand” 2009 Agia Raras Respati
4
>> Kelas Pemasaran Internasional berfoto bersama di Grand Palace
Satu yang saya salut dengan Thailand, yaitu negara ini sangat
menjaga kebudayaannya dengan banyaknya pemakaian arsitektur Thailand
pada gedung-gedung pemerintahan, jalan-jalan, dan spot lainnya. Rakyat Thailand juga sangat mencintai Rajanya, terbukti dengan banyaknya potret diri
Raja dan istrinya di sudut-sudut kota.
>> Salah satu potret diri Raja dan Istri di salah satu sudut kota.
Setelah merasakan keindahan istana Raja, kami menuju Wat arun atau ”Temple of the Dawn”, di tepi barat Sungai Chao Phraya. Untuk menuju
ke sana kami menggunakan boat kecil. Sepanjang perjalanan air kami melewati
Siriraj Hospital yang menurut pemandu kami adalah rumah sakit langganan
Sayembara Tulisan: ”Pengalamanku di Thailand” 2009 Agia Raras Respati 5
kerajaan, Museum Kapal Kerajaan yang mana setiap tahun kapal-kapal
tersebut dipakai Raja untuk festival tahunan, dan yang menarik adalah rumah-
rumah apung sepanjang sisi sungai. Sayangnya pasar terapung yang cukup
terkenal sudah tidak ada lagi. Di Wat Arun kembali saya menyaksikan
keindahan arsitektur Thailand pada candinya, walaupun hawa panas cukup
menyengat. Di sinilah saya memborong kaos khas Thailand untuk oleh-oleh ?
>> Rumah apung di sepanjang sisi Sungai Chao Phraya.
>> Wat Arun
Tanpa menghabiskan banyak waktu, perjalanan dilanjutkan ke Pattaya.
Sesampainya di sana, kami diberi waktu bebas sampai malam untuk
menyaksikan para banci cantik di Alcazar Show. Inilah pertunjukkan yang tidak terlupakan, menyenangkan – sekaligus menyesakkan. Menyenangkan
karena, pertunjukan memang benar-benar bagus dan indah, dipenuhi dengan
spotlight dan tarian-tarian penuh warna dan cerita, dengan banyak
mengadaptasi kebudayaan tidak hanya Thailand, tetapi juga negara lain seperti
Sayembara Tulisan: ”Pengalamanku di Thailand” 2009 Agia Raras Respati 6
Cina, Korea, Amerika, dan lain sebagainya. Menyesakkan karena, harga diri
saya sebagai wanita merasa terabaikan. Di sinilah, dengan mata-kepala sendiri,
pembuktian bahwa banci-banci Thailand sangatlah cantik layaknya wanita tulen.
Bagaimana mereka bisa lebih cantik dari wanita kebanyakan, termasuk saya?
Bahkan seorang teman pria saya sampai bilang, ”Baru kali ini gue deg-degan dipegang (maksudnya dirangkul ketika foto bersama) sama banci!”. Haha..
Akhirnya saya berkesempatan juga berfoto dengan salah
satu ”primadona”nya yang dari awal sudah saya incar untuk foto :p. Tapi untuk
itu saya harus rela merogoh kocek 40 Baht. Namun ketika saya dekati,
kebetulan ia sedang menjawab pertanyaan salah seorang pengunjung yang
menanyakan berapa harga foto bersama. Banci tersebut menjawab “Forty Baht~~” dengan suara masih “asli” lelaki yang membuat bulu kuduk saya
seketika itu berdiri. Saya jadi membayangkan Luna Maya dengan suara Tora
Sudiro, haha.
>> Mendapat kesempatan berfoto bersama salah satu primadona banci di Alcazar Show.
Puas dengan Alcazar show, saya dan beberapa teman memutuskan
untuk menyusuri pantai dan pertokoan sebelum kembali ke hotel. Ternyata,
semakin malam Pattaya semakin ramai oleh wisatawan. Terbukti dengan
banyaknya bar-bar sepanjang jalan yang buka hingga dini hari dan dipenuhi
oleh wisatawan asing.
Keesokan harinya rombongan berangkat menuju toko madu Thepprasit untuk salah satu objek observasi tugas kami. Di sana kami
Sayembara Tulisan: ”Pengalamanku di Thailand” 2009 Agia Raras Respati 7
disuguhkan bagaimana proses pembuatan madu, royal jelly, dan Bee Pollen
serta boleh mencicipi ketiga produk tersebut. Kemudian kami mengunjungi
Nongnooch, suatu tempat wisata atraksi gajah yang cukup ramai oleh
wisatawan. Di sini kami menyaksikan kepintaran gajah-gajah dalam bermain
bola, melukis, bahkan menari! Beberapa pengunjung memberi pisang kepada
gajah-gajah tersebut sebagai ”imbalan” atas atraksi gajah-gajah yang menarik
tersebut.
>> Atraksi gajah di Nongnooch.
Selanjutnya, bis berangkat menuju Bangkok. Selama perjalanan
rombongan menyempatkan diri berbelanja oleh-oleh makanan di sebuah toko.
Salah satu makanan khas Thailand yang cukup digemari oleh keluarga saya
yaitu duren Thailand yang memang terkenal kemantapannya, sehingga mau
tak mau saya memborong dodol duren dan olahan duren lainnya.
Sore hari sampai di Bangkok, tanpa menghabiskan banyak waktu
rombongan langsung menuju ke salah satu pusat perbelanjaan terkenal di
Thailand, MBK (Ma Boon Kroong) yang terletak di seberang Siam Square. Karena mirip-mirip dengan Mangga Dua yang ada di Indonesia, saya suka
menyebut MBK sebagai ”Mangga Tiga-nya Thailand”. Karena padatnya jadwal,
kami hanya diberi waktu 2 jam untuk berbelanja di MBK yang memiliki 6 lantai!
Sontak saja di sinilah saya berdua dengan seorang teman menguji tingkat
kecepatan kaki untuk berjalan dan mulut dalam tawar-menawar.
Ternyata ”perjuangan” kami tidak sia-sia, karena di rombongan sayalah yang membawa pulang belanjaan terbanyak. Bayangkan saja, di dalam belanjaan
saya membeli 6 buah tas kembar beda warna untuk oleh-oleh ”geng” saya di
Jakarta. Haha.
Sayembara Tulisan: ”Pengalamanku di Thailand” 2009 Agia Raras Respati 8
>> Pelataran depan MBK.
Puas berbelanja, kami langsung menuju Chao Phraya untuk bersantap
malam alias dinner cruise di atas kapal pesiar Chao Phraya Princess setelah sebelumnya berganti pakaian terlebih dahulu di MBK. Banyak rombongan lain
yang ikut dalam kapal, seperti rombongan warga Korea yang hampir sama
hebohnya dengan rombongan kami. Santapan yang ada berbentuk prasmanan,
dan saya dengan lahapnya menyantap hidangan berhubung sudah lapar dan
capai sepulang berburu di MBK. Sembari bersantap malam, kapal menyusuri
Sungai Chao Phraya yang terlihat sangat indah di malam hari karena sisi-sisi
sungai digemerlapi lampu-lampu kota. Candi di Wat Arun juga terlihat sangat
indah diterangi lampu dan cahaya malam. Seketika dinner cruise ini menjadi
cita-cita saya untuk honey moon dengan calon suami di masa depan. ?
>> Dinner Cruise di atas Chao Phraya Princess.
Santap malam juga ditemani oleh live music yang menariknya, lagu yang dinyanyikan disesuaikan dengan negara asal pengunjung saat itu.
Penyanyi berkeliling kapal menyanyikan lagu barat, Korea, bahkan Indonesia.
Sayembara Tulisan: ”Pengalamanku di Thailand” 2009 Agia Raras Respati 9
Sang penyanyi pun fasih menyanyikan beberapa lagu pop dari grup Ratu dan
sukses menghibur kami semua dengan bernyanyi dan berjoget bersama.
Kebetulan pada hari itu salah seorang teman kami ada yang sedang berulang-
tahun, jadilah acara ini sebagai perayaan ulang tahun teman saya tersebut.
>> Live Music di atas cruise, bernyanyi dan berjoget bersama.
Dinner cruise menjadi acara terakhir kami di Thailand. Ketika sampai
bandara Suvarnabhumi keesokan harinya, saya sempat merasa deg-degan
pasalnya belanjaan saya adalah yang terbanyak serombongan oleh karena itu
saya khawatir koper saya melebihi batas maksimum berat bagasi. Untungnya
saja setelah ditimbang di counter tidak overload, tapi tetap saja saya sempat menjadi bahan bercandaan, karena ketika berat koper teman-teman lainnya
berkisar 8-11 kg, koper saya mencapai 19 kg!
Empat hari tiga malam terasa sangat tidak cukup untuk menikmati
beribu spot wisata Thaiiland yang sangat menarik untuk dikunjungi. Untuk itu,
jika suatu saat saya mendapat kesempatan untuk kembali ke Negara Gajah ini,
saya tidak akan mensia-siakannya karena masih banyak spot wisata Thailand
yang masih ada dalam list ”wajib kunjung” saya.. Sawatdee Kaa!
* * *
Nama : Agia Raras Repati
Alamat : Jln. G. Bromo 2 Blok Q/3, Giriloka 2
BSD City, Serpong, Tangerang
Telepon : 021-94509597 / 085693782054
E-mail : agia.raras@gmail.com
Sayembara Tulisan: ”Pengalamanku di Thailand” 2009 Agia Raras Respati 10